Pages

Subscribe:

Jumat, 30 Maret 2012

Perawat Gigi, Sakit Gigi???


Ini adalah cerita saya,mengagetkan memang jika Perawat Gigi malah Sakit Gigi. Seharusnya seorang yang berkecimpung didunia gigi harus mempunyai gigi yang sehat dan tanpa keluhan. Inilah yang saya alami, mungkin tidak ada dibenak saya menjadi seorang perawat gigi.                Dulu saya tidak sadar akan pentingnya kesehatan gigi memang pengetahuan saya yang kurang. Semenjak saya diterima menjadi mahasiswa gigi saya mulai mendapat pengetahuan kesehatan gigi. Mungkin memang takdir, saat mulai perkuliahan saya diminta kakak tingkat menjadi pasiennya. Setelah diperiksa ternyata gigi saya banyak gangguan dari mulai karies sampai gangren. Terpaksa saya harus merelakan gigi molar bawah kanan dicabut dan kiri ditambal. Tidak cukup sampai situ, sekarang gigi molar atas kiri saya juga karies/berlubang.                 Ini adalah sebuah pelajaran bagi saya yang sering mengabaikan entingnya sikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur malam. Belajar dari pengalaman saya, semoga pembaca membiasakan gosok gigi teratur dan mengurangi makanan manis atau dingin yang bisa merusak gigi. Sehat adalah perilaku dan sehat dimulai dari diri sendiri.

Senin, 19 Maret 2012

Dampak Makanan terhadap Kesehatan Mulut

Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah mengenyangkan anak, namun si anak tidak mendapat apa-apa lagi selain rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan terganggu. Dalam jangka lama, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak yang sedang membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh mendapatkan kue-kue, cokelat, permen, minuman sirup, dan lain-lain asal jumlahnya dibatasi.
Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih asam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasi baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab gigi berlubang, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting.